Senin, 19 September 2011

Afiks ke-an, ber-an, pe-an, peN-an dan me-kan


 Pengertian Konfiks
Menurut Yasin (1988:59) konfiks adalah imbuhan gabungan antara prefiks dan sufiks. Kedua macam afiks tersebut melekat secara bersama-sama pada suatu bentuk dasar. Konfiks yang merupakan afiks gabungan yakni gabungan prefiks dan sufiks disebut juga sebagai afiks kombinasi. Macam konfiks yaitu ke-an, pe-an, per-an, ber-an, se-nya dan sebagainya. Menurut Ramlan (2001:51) konfiks yaitu afiks yang sebagiannya terletak dimuka bentuk dasar dan sebagiannya terletak dibelakangnya.

A.               Konfiks ke-an
Bentuk afiks ke-an menurut Yasin (1987:112) melekat bersama-sama dengan bentuk dasarnya. ke-an langsung membentuk kata baru dengan bentuk dasar. Artinya bukan dibentuk dengan ke- terlebih dahulu atau dengan -an terlebih dahulu.
Contohnya:
Keadilan è ke- + adil + -an bukannya =keadil+an atau ke+adilan

1.      Fungsi afiks ke-an
a.       Pembentuk Nomina
Contoh:
ke-an
ke-an
ke-an

kemalasan
kekerasan
kebodohan

malas
keras
bodoh
Konfiks
Leksem
Kata bentukan

 +
 









b.      Pembentuk Verba
Contoh:

ke-an
ke-an

kedengaran
kelihatan
dengar
lihat
Konfiks
Leksem
Kata bentukan

 +





kedengaran                  = dapat didengar
kelihatan                      = dapat dilihat
c.       Pembentuk Adjektiva
ke-an

kegelapan

gelap

Konfiks
Leksem
Kata bentukan

 +
Contoh:





2.      Jenis afiks ke-an menurut Ramlan (2001:158) yaitu:
a.       Afiks ke-an yang berfungsi membentuk kata nominal.
Contoh                  : kebaikan, keberanian,kepergian,ketulusan.
b.      Afiks ke-an yang berfungsi membentuk kata verbal, baik golongan kata kerja maupun golongan kata sifat.
Contoh                  : kehujanan, kematian, kehilangan, kedinginan

3.      Akibat pertemuan afiks ke-an dengan bentuk dasarnya muncul berbagai makna sebagai berikut:
a.       Menyatakan ‘suatu abstraksi’ atau ‘hal’, baik dari suatu perbuatan maupun dari suatu sifat atau keadaan.
Contoh      : kejujuran                   à       hal jujur
                         keberangkatan            à       hal berangkat
                         keagamaan                à       hal agama
                         kepandaian                à       hal pandai
b.      Menyatakan ‘hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang tersebut pada bentuk dasar’.
Contoh      : (masalah) kewanitaan      à      hal-hal yang berhubungan dengan masalah wanita.
                         (masalah) kemanusiaan    à      hal-hal yang berhubungan dengan masalah manusia.
                         (masalah) keduniaan        à      hal-hal yang berhubungan dengan masalah dunia.
                         (masalah) kebudayaan     à      hal-hal yang berhubungan dengan masalah budaya.
c.       Menyatakan makna ‘dapat dikenai perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar’ atau menyatakan makna ‘dapat di . . . . .’.
Contoh      : kedengaran                à dapat didengar
                         kelihatan                    à dapat dilihat
d.      Menyatakan makna ‘dalam keadaan tertimpa akibat perbuatan, keadaan, atau hal yang tersebut pada bentuk dasar’.
Contoh      : kehujanan                  à dalam keadaan tertimpa hujan
                        kelaparan                    à dalam keadaan lapar
                         kecurian                     à keadaan tertimpa akibat perbuatan mencuri
e.       Menyatakan makna ‘tempat’ atau ‘daerah’.
Contoh      : kelurahan                   à tempat lurah
                         kerajaan                     à daerah raja
                         kedutaan                    à tempat duta
                                                   
B.               Konfiks ber-an
1.      Fungsi afiks ber-an:
Menurut Ramlan (2001:172) fungsi dari afiks ber-an adalah sebagai pembentuk kata kerja.
Beberapa contoh afiks ber-an dengan dasar verba:
pergi                      → bepergian
lari                         → berlarian
terbang                  → beterbangan
datang                   → berdatangan
            Adapula bentuk dasar  yang termasuk  golongan pokok kata. Beberapa contoh adalah:
balas                      → berbalasan
gantung                 → bergantungan
hambur                  → berhamburan
Konfiks ber-an dapat pula diturunkan dengan dasar adjektiva atau nomina seperti berikut:
dekat                     → berdekatan
musuh                    → bermusuhan
sebelah                  → bersebelahan
batas                      → berbatasan
Berdasarkan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2003:143) penurunan afiks ber-an berbeda dengan penurunan yang memakai prefiks ber- dengan bentuk yang telah memiliki –an karena sifatnya lebih produktif.
Contohnya seperti berikut:
berhalangan à ber  +  halangan à ber + halang + an
berhubungan à ber + hubungan à ber + hubung + an
bersentuhan à ber + sentuhan à ber + sentuh +  an

2.      Makna afiks ber-an:
Menurut Ramlan (2001:173-174), ialah:
a.       Menyatakan makna  bahwa “ perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan oleh banyak pelaku”. Contohnya:
beterbangan                 : (banyak pelaku) terbang
berguguran                  : (banyak pelaku) gugur
berjatuhan                   : (banyak pelaku) jatuh
b.      Menyatakan makna bahwa “perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang”. Contohnya:
berloncatan                  : berloncatan berkali-kali
bergoyangan                : bergoyang berkali-kali
berpukulan                  : memukul berkali-kali
c.       Menyatakan makna “saling” dalam hal ini afiks ber-an cenderung berkombinasi dengan proses pengulangan. Contohnya:
bersalaman                  : saling menyalam
berpapasan                  : saling memapas
berpelukan                   : saling memeluk
berlirikan                     : saling melirik

C.               Konfiks pe-an
1.      Fungsi afiks pe-an:
Menurut Yasin (1987:114) fungsi afiks pe-an membentuk kata benda dari kata lain yang bukan berasal dari kata benda.
Contoh:
pelarian à pe + lari + an
peluncuran à pe + luncur + an
pemakaman à pe + makam + an
2.      Bentuk afiks pe-an:
Afiks pe-an yang melekat pada bentuk dasar mengalami nasal, karena itu konfiks ini harus mengikuti kaidah-kaidah nasalisasi.
Contoh:
pe-an         + kawal           = pengawalan
pe-an         + sulam            = penyulaman
pe-an         + potong          = pemotongan
pe-am        + todong         = penodongan
Fonem awal l, r, y dan w tidak menimbulkan nasal pada afiksasi dengan mempergunakan pe-an ini.
Contohnya:
pe-an         + luap              = peluapan
pe-an         + ramal            = peramalan
pe-an         + yakin            = peyakinan
pe-an         + waris                        = pewarisan
3.      Makna afiks pe-an:
a.       Jika bentuk dasarnya kata sifat, pe-an menyatakan makna “hal menyebabkan jadi”
Contoh:
penggelapan
penyembuhan
penyehatan
penguatan
b.      Jika bentuk dasarnya adalah kata kerja, makna pe-an adalah:
·         Hasil pekerjaan
Contoh:
pemasangan
pembelian
pelukisan
penjualan
penulisan
·         Peristiwa pekerjaan, urusan, soal atau hal.
Contoh:
pembelian
pencurian
pembuatan
penanaman
penodongan
·         Jika bentuk dasarnya kata benda maka pe-an bermakna “hal melakukan perbuatan”.
Contohnya:
pembuahan
pembukuan
pemakuan
pendaratan
penanganan

D.               Konfiks  peN-an
1.     Fungsi afiks peN-an
Fungsi afiks peN-an hanya memiliki satu fungsi, ialah sebagai membentuk kata nominal. Akibat pertemuan afiks peN –an dengan bentuk dasar timbul berbagai-bagai makna, ialah:
Bentuk dasar kata berafiks peN-an ada yang termasuk golongan pokok kata, misalnya:
pembacaan      ß baca
pembelian        ß beli
pengedaran      ß edar
penulisan         ß tulis
Ada yang termasuk golongan kata verbal, baik yang termasuk golongan kata kerja, maupun yang termasuk golongan kata sifat. Ada juga yang termasuk golongan kata nominal.

Verba :
pendudukan                ß duduk
pemulangan                 ß pulang
pemberangkatan          ß berangkat
pengecilan                   ß kecil
pembulatan                  ß bulat
peluasan                      ß luas
Nomina :
penanaman                  ß tanam
penguangan                 ß uang
pembukuan                  ß buku
pendaratan                  ß darat

Afiks peN-an hanya memiliki satu fungsi, yaitu sebagai pembentuk kata nominal. Sesungguhnya kata berafiks peN-an itu sebagian besar merupakan hasil nominalisasi dari kata berafiks meN-, baik disertai afiks –i, atau –kan, maupun tidak.
Oleh karena itu, kata berafiks peN-an sejalan dengan kata-kata itu :
pembacaan                  : sejalan dengan membaca
pembelian                    : sejalan dengan membeli
pendudukan                : sejalan dengan menduduki
pemberangkatan          : sejalan dengan memberangkatkan
pembulatan                  : sejalan dengan membulatkan
penanaman                  : sejalan dengan menanami, menanamkan
Kesejalanan itu dapat diketahui dari kalimat-kalimat:
-        Mereka sedang membaca Al-Quran bersama-sama. à Pembacaan Al-Quran itu dilakukan bersama-sama.
-        Mereka membeli alat tulis di toko Siswa. à Pembelian alat tulis itu dilakukan di toko siswa
-        Kepala daerah memberangkatkan kontingen DIJ ke PON di Jakarta. à Pemberangkatan kontingen DIJ ke PON di Jakarta dilakukan oleh Kepala Daerah.

2.      Bentuk afiks peN-an
Kaedah morfofonemik afiks peN-an:
a.       peN-an ® pem-an
Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /p, b, f/. Fonem /p/ hilang.
Misalnya:
peN-an + pakai      ® pemakaian
peN-an + bawa      ® pembawaan
peN-an + fitnah     ® pemfitnahan
b.      peN-an ® pen-an
Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /t, d, s/. Fonem /t/ hilang, kecuali pada beberapa bentuk dasar yang berasal dari kata asing yang masih mempertahankan keasingannya, dan fonem /s/ hanya berlaku bagi beberapa bentuk dasar yang berasal dari kata asing yang masih mempertahankan keasingannya.
Misalnya:
peN-an + tulis       ® penulisan
peN-an + dorong   ® pendorongan
peN-an + terjemah® penerjemahan

c.       peN-an ® penye-an
Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal demham fonem /s, c, j/. Fonem /s/ hilang.
Misalnya:
peN-an + sadur     ® penyaduran
peN-an + curi        ® pencurian
peN-an + jaga        ® penjagaan
d.      peN-an ® peng-an
Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /k, g, x, h, vokal/. Fonem /k/ hilang.
Misalnya:
peN-an + kibar      ® pengibaran
peN-an + gali        ® penggalian
peN-an + khianat  ® pengkhianatan
peN-an + hisap      ® penghisapan
peN-an + aman      ® pengamanan
peN-an + ikat        ® pengikatan
peN-an + ekor       ® pengekoran
peN-an + emban    ® pengembanan
peN-an + usik        ® pengusikan
peN-an + obrol      ® pengobrolan
e.       peN-an ® pe-an
Apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem /l, r, w, y, nasal/.
Misalnya:
peN-an + lerai       ® peleraian
peN-an + rusak      ® perusakan
peN-an + warna    ® pewarnaan
f.       peN-an ® penge-an
Apabila diikuti bentuk dasar yang terdiri dari satu suku.
Misalnya:
peN-an + bom       ® pengeboman
peN-an + bur         ® pengeburan
peN-an + cat         ® pengecatan

3.      Makna Konfiks peN-an
Akibat pertemuan afiks peN-an dengan bentuk dasar timbul berbagai-bagai makna, ialah :
a.      Menyatakan makna ‘hal melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’
Sudah dikemukakan diatas bahwa kata berafiks peN-an sebagian besar merupakan hasil nominalisasi dari kata kerja bentuk meN-(-i, -kan). Karena itu tidak mengherankan bila sebagian besar afiks peN-an menyatakan makna ‘hal melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’, atau dengan kata lain menyatakan makna ‘abstraksi dari perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’.
Misalnya :
pembacaan   : ‘hal membaca’
pembelian     : ‘hal membeli’
pengedaran   : ‘hal mengedarkan’
penulisan      : ‘hal menulis’
pendudukan : ‘hal menduduki’
pemulangan  : ‘hal memulangkan’
Demikian pula : pemberangkatan, pengadaan, pengecilan, pembulatan, peluasan, penanaman, penguangan, pembukuan, pendaratan, penanaman, pencangkulan, peletakan, penggalian, pengusiran, dan masih banyak lagi.
b.      Kadang-kadang makna ‘hal melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’ itu bergeser menjadi makna ‘cara melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’.
Misalnya pada kata penampilan dalam kalimat:
-          Materi yang dibicarakan sangat menarik, tetapi penampilannya kurang baik.
Afiks peN-an pada kata penampilan dalam kalimat diatas menyatakan makna ‘cara’, ialah ‘cara menampilkan’.
Demikian pula :
penyajian      : ‘cara menyajikan’
pengaturan   : ‘cara mengatur’
pengiriman   : ‘cara mengirimkan’
pengajuan     : ‘cara mengajukan’
c.       Menyatakan makna ‘hasil perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’, atau dengan kata lain, menyatakan ‘apa-apa yang di....’.
Dalam kalimat
-        Menurut pendengaran saya, ia termasuk mahasiswa yang sangat rajin dan cerdas.
-        Menurut penglihatan saya, benda terbang itu berbentuk seperti piring.
Afiks peN-an pada kata pendengaran dan penglihatan tidak menyatakan makna ‘hal’ atau ‘cara’, melainkan menyatakan makna ‘hasil’, ialah ‘hasil usaha melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’, atau dengan kata lain, menyatakan makna ‘apa yang di......’.
Jadi, pendengaran maksudnya ‘hasil usaha mendengarkan’ atau ‘apa-apa yang didengar’, dan penglihatan ialah ‘hasil usaha melihatkan’, atau ‘apa-apa yang dilihat’.
Demikian juga pada kata-kata pendapatan, pengetahuan, pengertian, dan pemberian.
d.      Menyatakan makna ‘alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’.
Afiks peN-an pada kata pendengaran dan penglihatan dalam kalimat
-        Pendengaran orang tua itu sudah tidak terang lagi.
-        Penglihatannya sudah agak kabur.
Tidak menyatakan makna ‘hasil’, melainkan menyatakan makna ‘alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’, ialah ‘alat untuk mendengar’, dan ‘alat untuk melihat’.
e.       Menyatakan makna ‘tempat melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan’.
Afiks peN-an pada kata pengadilan menyatakan makna ‘tempat’, ialah ‘tempat mengadili’.
Demikian pula pada kata-kata pembuangan, pengungsian, pengasingan. Misalnya dalam kalimat:
-        Terdakwa dibawa ke pengadilan.
-        Pembuangan sampah itu sudah penuh.
-        Ia menceritakan pengalamannya selama ada di dalam pengungsian.
-        Dalam pengasingan ia dapat mendalami falsafah hidup.

E.               Konfiks  me-kan
1.      Fungsi afiks me-kan
Menurut Keraf (1991:147)
Fungsi imbuhan me-kan adalah membentuk kata kerja aktif transitif.
Contoh :
Ayah membelikan baju untuk nenek.
Kata membelikan merupakan kata kerja aktif transitif yaitu kata kerja yang memerlukan objek.

2.      Makna afiks me-kan
Adapun makna imbuhan me- kan adalah :
a.        Menyatakan makna ‘membuat jadi (kausatif)’
Contoh : melebarkan, meninggikan, menyatukan
b.      Menyatakan makna ‘melakukan tindakan untuk orang lain (benefaktif)’
Contoh : membelikan, menjahitkan, menjualkan, memilihkan
c.       Menyatakan makna ‘menuju ke … ‘
Contoh : menepikan, meminggirkan, menengahkan
d.      Menyatakan makna ‘menganggap sebagai … ‘
Contoh : mendewakan, menganakemaskan

Sedangkan menurut Yassin (1987:66)
Prefiks me- mempunyai proses nasalisasi.
fonem awal kata dasar
mendapat nasal
contoh
P
m
Pukul
memukul
B
m
Bawa
membawa
T
n
Tanam
menanan
D
n
Dorong
mendorong
S
ny
Sapa
menyapa
C
ny
Cuci
mencuci
J
ny
Jarring
menjaring
K
ng
Kacau
mengacau
G
ng
Goreng
menggoreng
A
ng
Ajak
mengajak
I
ng
Ikut
mengikut
U
ng
Urus
mengurus
E
ng
Ekor
mengekor
Kh
ng
Khayal
mengkhayal

Jika prefiks me- diikuti kata dasar berfonem awal l, r, y, dan w, maka tidak akan menimbulkan nasal.
Contoh :
            me       +          lawan               =          melawan
            me       +          rebut                =          merebut
            me       +          yakin               =          meyakinkan
            me       +          wujud              =          mewujudkan
Catatan            :
a.       Jika prefiks me- bergabung dengan sufiks –kan, mampu mengubah bentuk intransitif menjadi transitif.
Contoh                        :
Adik menari.                                       (intransitif)
Adik menarikan tarian Bali.                (transitif)
b.      Prefiks me- bergabung dengan sufiks –kan menentukan kedudukan obyek (bergerak)
Contoh                        :
Toni melemparkan buah mangga.       (mangganya bergerak)

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Ramlan, M. 2001. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi ketiga: Balai Pustaka.
Yasin, Sulchan.1988. Tinjauan Deskriptif Seputar Morfologi. Surabaya: Usaha Nasional.

·         Puspa sari                            (09201241033)
·         Naftali Asri Wijayanti         (09201241034)
·         Arum Berliana Prasanty      (09201241040)
·         Muh. Hanif Amrulloh           (09201241041)
·         Anjar Prihandoko Aji           (09201244039)


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011

2 komentar:

  1. The best casino site and bonuses
    Welcome bonus of the best casino site and bonuses. Read our reviews of 카지노사이트 the top real money online casinos and get exclusive promo codes! Get  Rating: 4 · 1xbet korean ‎5 votes deccasino

    BalasHapus
  2. The 11 Best Casino Restaurants in Chicago, IL
    The 11 충청남도 출장마사지 Best Casino Restaurants in 강원도 출장안마 Chicago, IL · Waffle House Restaurant 구리 출장안마 · Mohegan 청주 출장마사지 Sun · World Series of Poker · Foxwoods Resort Casino · 동해 출장샵 Casino Niagara Falls

    BalasHapus